Tujuan Nabi Muhammad saw Diutus

Sebagaiman kita tahu, akhlakhul karimah Baginda Muhammad saw tiada tandingannya. Kisah – kisah tauladan yang menceritakan kemuliaan ahlak beliau sangat banyak tak terkira..


Tujuan diutusnya beliau saw ke bumi adalah bentuk kasih sayang Allah kepada alam semesta, diutusnya kanjeng nabi Muhammad saw adalah bentuk kasih sayang Allah kepada manusia.

Hadiah terbesar atau keberuntungan bagi seluruh umat manusia adalah hadirnya Kanjeng Nabi Muhammad saw ke dalam tengah tengah kita manusia yang sering lupa diri ini.
Dipaparkan dalam Quran surat Al Anbiyaa’ ayat 107 :

Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad saw), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

Bib Novel Al Aydrus menyampaikan hal ini adalah sebagai gambaran bahwa ajaran yang dibawa oleh Muhammad saw adalah ajaran yang penuh dengan kasih sayang. Kasing sayang adalah ukuran dekatnya orang dengan Allah.

Sesungguhnya barang siapa yang tidak menyayangi maka dia tidak akan disayangi. (HR.Muslim:2318)

Sesama muslim dianjurkan mengucapkan assalamualaikum warahmatullohi wabarakatuh adalah salah satu tanda cinta kasih sayang sesama muslim, yang arti salam tersebut adalah : salam, semoga Allah melimpahkan rahmat dan barakah kepada mu.  ajib banget kan ya.

Mari kita rasakan kasih sayang cinta kasih beliau baginda Sayyidina Muhammad saw untuk kita semua. Rasa cinta kasih beliau ini yang membuat saya seketika jatuh hati kepada beliau saw.

Rasa cinta ini sangat terasa ketika kalimat berikut terucap :: ya nabi salam alaika ya rosul salam alaika ya habib salam alaika solawatullah alaika. Subhanallah,,
Sholawat kita disampaikan oleh malaikat kepada Baginda Sayyidina Muhammad saw, dan dibalas langsung oleh Beliau saw dengan kembali mendoakan kita yang menyampaikan sholawat tersebut seperti hadits dibawah ::

Dari Abu Hurairah z berkata, bersabda Rasulullah n:
“Jangan kalian menjadikan kuburan sebagai (tempat) berhari raya dan jangan kalian jadikan rumah kalian sebagai kuburan. Dan bershalawatlah kepadaku di mana pun kalian berada karena sesungguhnya shalawat kalian (itu) sampai kepadaku.” (HR. Abu Dawud no. 2042 dan disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani t)

Dari Abu Hurairah z bahwa Rasulullah n bersabda:
“Barang siapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali, maka Allah mengucapkan shalawat kepadanya 10 kali.” (Sahih, HR. Muslim no. 408)

Dari Anas bin Malik z bahwa Rasulullah n bersabda:
“Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah bershalawat kepadanya 10 shalawat, dihapuskan darinya 10 kesalahan, dan diangkat untuknya 10 derajat.” (HR. an-Nasa’i, 3/50 dan disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani)

dalam surah An-Nahl ayat 36 yang berbunyi:

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu," maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).

Makna Ayat

Pada ayat ini Allah memberi tahu bahwa Dia telah mengutus seorang rasul kepada setiap umat untuk menyampaikan dan menyerukan ajaran tauhid, yaitu menyembah Allah saja dan menjauhi menyembah taghut. Allah terus mengutus para rasul-Nya untuk mendakwahkan ajaran tauhid ini sejak kejadian perilaku syirik pertama kali pada zaman nabi Nuh hingga diutusnya Rasulullah sebagai rasul dan utusan terakhir. Para rasul itu diutus oleh Allah untuk mengajak umat manusia menyembah Allah dan meninggalkan taghut.

Taghut berasal dari tughyan. Taghut adalah sebutan untuk segala yang melewati batas. Taghut banyak macam dan jenisnya. Tapi puncaknya ada lima jenis, yaitu iblis la’natullah, orang yang mengubah hukum-hukum Allah, orang yang berhukum dengan selain hukum Allah, orang yang menyeru orang lain untuk menuhankan dirinya, dan sesuatu selain Allah yang disembah sedangkan dia menyetujui hal itu.

Ayat ini juga menjelaskan bahwa umat manusia terbagi dua terkait ajakan dan dakwah para rasul itu. Sebagian orang diberi hidayah taufiq oleh Allah hingga mengikuti ajakan rasul, dan sebagian lagi dijauhkan dari hidayah taufiq hingga berpaling dari ajakan tersebut.

Kesimpulan Ayat

1. Manusia tidak dibiarkan terbengkalai oleh Allah tanpa tugas, perintah, dan larangan.
2. Hikmah diutusnya para rasul adalah untuk mendakwahkan ajaran tauhid dan melarang kemusyrikan.
3. Din yang didakwahkan para nabi itu pada hakikatnya satu, meskipun syariatnya berbeda-beda, yakni memurnikan ibadah hanya kepada Allah dan meninggalkan kemusyrikan.
4. Risalah tauhid meliputi setiap umat manusia tanpa terkecuali.
5. Hidayah taufiq hanya berasal dari Allah, tidak dari yang lainnya.
6. Ada anjuran mengunjungi bekas-bekas peradaban umat terdahulu demi mengambil pelajaran dan mengetahui akibat dari kaum yang mendustakan ajakan tauhid.

1 komentar: