Jaringan
ikat berfungsi sebagai pengikat, penyokong, serta penghubung satu jaringan
dengan jaringan yang lainnya. Jaringan ikat tidak terdapat pada
permukaan luar tubuh. Jaringan ikat mengandung banyak pembuluh darah,
kecuali pada tulang rawan. Berbeda dengan sel epitel, populasi sel-sel jaringan
ikat lebih jarang dan menyebar di dalam matriks.
Pada
umumnya, matriks terdiri atas jaringan-jaringan serabut yang melekat dalam
bahan dasar berupa cairan, gel, atau solid. Matriks pada jaringan ikat memiliki
jalinan yang bergantung pada serabut yang dimilikinya. Berikut ini beberapa
serabut yang menyusun jaringan ikat, yaitu serabut kolagen, serabut elastin,
dan serabut retikuler. Serabut kolagen memiliki daya regang sangat tinggi
dengan elastisitas yang rendah. Serabut kolagen terbuat dari protein kolagen.
Serabut elastin memiliki elastisitas tinggi. Namun, serabut elastin daya
elastisitasnya akan semakin berkurang seiring dengan pertambahan usia
seseorang. Serabut retikuler mirip dengan serabut kolagen hanya ukuran
serabutnya lebih pendek dibandingkan dengan serabut kolagen. Jaringan ikat
dapat dikelompokkan dalam enam kelompok utama, yaitu jaringan ikat longgar,
jaringan lemak, jaringan ikat padat, jaringan tulang rawan, jaringan tulang,
dan jaringan ikat darah (Campbell, et al, 2006: 417).
JENIS-JENIS JARINGAN IKAT:
a. Jaringan Ikat Longgar.
Jaringan ikat longgar merupakan jaringan ikat yang paling
banyak tersebar dalam tubuh hewan vertebrata. Jaringan ini mengikat jaringan
epitel dengan jaringan di bawahnya dan menjaga organ-organ pada tempatnya.
Selain itu, jaringan berfungsi juga sebagai tempat penyimpanan air, glukosa,
dan garam-garam untuk sementara waktu.
b. Jaringan Lemak.
Jaringan ini
tersusun atas sel-sel lemak. Setiap sel lemak berisi tetes lemak (fat droplet).
Jaringan lemak banyak ditemukan di bagian bawah lapisan kulit. Jaringan ini
berfungsi sebagai makanan cadangan dan mencegah kehilangan panas berlebih dari
tubuh.
c. Jaringan Ikat Padat.
Penyusun
utama jaringan ikat padat adalah serabut kolagen. Oleh karena itu, sifat
jaringan ini fleksibel dan tidak elastik. Berdasarkan struktur serabutnya,
jaringan ikat padat dapat dikelompokkan menjadi jaringan ikat padat teratur dan
jaringan ikat padat tidak teratur. Jaringan ikat padat teratur menghubungkan
antara otot dan tulang (tendon), serta menghubungkan tulang dengan tulang
(ligamen). Sementara itu, jaringan ikat padat tidak teratur terdapat di kulit.
d. Jaringan Tulang Rawan.
Jaringan tulang rawan merupakan bentuk khusus dari
jaringan ikat padat. Jaringan tulang rawan memiliki matriks yang elastis dan
tebal dengan sel-sel tulang rawan (kondrosit) terletak dalam kantung-kantung
(lakuna) di dalam matriks. Kelenturan dan kekuatan jaringan tulang rawan
diperoleh dari gabungan antara serabut kolagen dan matriksnya yang bercampur
dengan kondrin (sejenis protein). Berdasarkan susunan serabutnya, jaringan
tulang rawan dapat digolongkan sebagai berikut.
1) Tulang
rawan hialin, serabutnya tersebar dalam anyaman yang halus dan rapat.
Contohnya, ujung-ujung tulang rusuk yang menempel ke tulang dada.
2) Tulang
rawan elastik, susunan sel dan matriksnya mirip dengan tulang rawan hialin.
Namun, anyaman serabutnya tidak sehalus dan serapat tulang rawan hialin.
Contohnya, cuping telinga, laring, dan epiglotis.
3) Tulang
rawan fibrosa, matriksnya disusun oleh serabut kolagen yang kasar dan tidak
beraturan. Contohnya, di cakram antartulang belakang dan simfisis pubis
(pertautan tulang kemaluan).
e. Jaringan Tulang.
Tulang
termasuk jaringan ikat yang terdiri atas sel tulang (osteosit). Matriks
intraseluler dari osteosit mengalami mineralisasi sehingga permukaannya sangat
keras. Substansi mineral tersebut disimpan dalam suatu lapisan tipis yang
disebut lamela. Beberapa lamela mengelilingi suatu saluran berisi pembuluh
darah yang disebut saluran Havers. Keseluruhan lamela dan saluran Havers
membentuk sistem Havers. Struktur jaringan tulang yang keras sesuai dengan
fungsi sebagai pemberi bentuk tubuh, penyusun rangka tubuh, dan pelindung
alat-alat vital tubuh.
f. Jaringan Darah.
Jaringan
darah merupakan jaringan ikat yang sangat khusus. Jaringan darah terdiri atas
tiga komponen, yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih),
dan trombosit (keping darah). Jaringan ini berfungsi sebagai alat transportasi
yang menopang kelangsungan hidup manusia. Selain darah, tubuh juga mempunyai
jaringan yang mirip jaringan darah, yaitu peredaran limfatik. Peredaran
limfatik, memiliki komponen seluler berupa limfosit dan granulosit. Jaringan
ini berfungsi untuk transpor lemak dan protein dari satu jaringan ke jaringan
yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar