BEBERAPA CONTOH CERPEN

                                                                HARI YANG SIAL
                                                           
        HARI SUDAH PAGI, MATAHARI PUN MULAI MENAMPAKKAN DIRINYA. WAKTU TELAH MENUNJUKKAN PUKUL 06.00 PAGI, AKU MASIH JUGA BELUM BANGUN DARI TIDURKU. BAHKAN, AYAM PUN SUDAH MULAI BERKOKOK DAN MENCARI MAKAN UNTUK ANAK-ANAKNYA. TETAPI AKU MASIH JUGA TERLELAP DALAM DUNIA
MIMPIKU. PADAHAL HARI INI AKU HARUS BERANGKAT SEKOLAH UNTUK BELAJAR DAN  MENUNTUT ILMU. TERDENGAR SUARA IBU MEMANGGIL-MANGGIL NAMAKU, NAMUN AKU BELUM JUGA BANGUN DAN MASIH MENIKMATI MIMPI INDAHKU.

       KETIKA AKU TERJAGA DARI TIDURKU, AKU MELIHAT JAM DINDING DI KAMARKU, TERNYATA SUDAH MENUNJUKKAN PUKUL 06.15. TANPA MEMPERDULIKAN ALUR CERITA DI DALAM MIMPI INDAHKU, LANGSUNG AKU PUN BERGEGAS BANGUN DAN TIDAK SEMPAT MERAPIKAN TEMPAT TIDURKU. EMM...SEBENARNYA BUKAN TIDAK SEMPAT MERAPIKANNYA SIH.., TAPI EMANG AKU AJA YANG PEMALAS. MUNGKIN BAGI ANAK COWOK, HAL SEPERTI ITU SUDAH BIASA. SELESAI MANDI DAN MEMAKAI SERAGAM LENGKAP, AKU TIDAK SEMPAT SARAPAN PAGI BERSAMA KELUAGAKU, KARENA SUDAH KESIANGAN BERANGKAT SEKOLAHNYA.

        KEBETULAN AKU BERANGKAT KE SEKOLAH MENGGUNAKAN MYMOTORBIKE YANG DIBELIKAN OLEH AYAHKU. LALU, TIDAK LUPA JUGA AKU BERPAMITAN KEPADA KEDUA ORANG TUAKU. PUKUL 06.30 PAGI, AKU BERANGKAT DENGAN TERGESA-GESA, MAKLUM... TAKUT KESIANGAN. COBA APA AKIBATNYA JIKA DATANG KE SEKOLAH KESIANGAN ? (SUDAH TELAT , NANTI NGGAK DIIZINKAN MASUK SEKOLAH; KARENA GERBANG SUDAH DITUTUP, ATAU.. BISA-BISA MALAH DIMARAHIN GURU LAGI). PERASAAN ITU YANG TERUS MENERUS TERPIKIRKAN DALAM FIKIRANKU, SEWAKTU DI PERJALANAN.

       JARAK ANTARA SEKOLAH DENGAN RUMAHKU, KIRA-KIRA 5 KM,

       DALAM PERJALANAN MENUJU SEKOLAH, MAU NGGAK MAU AKU HARUS MELEWATI YANG NAMANYA BANGJO, COBA BAYANGKAN AKU HARUS MELEWATI 5 BANGJO. EITTSS.. SEBENARNYA, APA SIH BANGJO ITU ? MASAK NGGAK TAU BANGJO SIH... ITU BANGJO... (LAMPU ABANG IJO) ALIAS LAMPU MERAH, KUNING , HIJAU. ADA YANG TAHU, LAMPU MERAH ITU TANDANYA HARUS JALAN ATAU BERHENTI SIH ? EMM... KALAU YANG TAAT PERATURAN SIH, PASTINYA TAHU DONG ?

NAH... KALAU LAMPU KUNING ARTINYA APA ?

SAYA KASIH PILIHAN DEH (PELAN-PELAN, NGEBUT, ATAU MALAH BERHENTI ?) KALAU AKU SIH PILIH YANG NGEBUT ALIAS TANCAP GASS POLL... HEHE... PISS PAK POLISI. ADUH... MALAH NGELANTUR KEMANA-MANA NIH CERPENNYA, AKU TERUSIN YA...?

       DI TENGAH PERJALANAN, SETELAH MELEWATI SATU BANGJO, MYMOTORBIKE TERASA NGGAK NYAMAN GITUU. KETIKA AKU CEK, AKU TIDAK TAHU LETAK KERUSAKAN ONDERDIL MYMOTORBIKE. AKU PUN MALAH JADI TAMBAH BINGUNG, HARUS GIMANA INI...?

OOO... SETELAH AKU PERIKSA KEMBALI, EH... TERNYATA BAN MOTORKU KEMPES ALIAS BOCOR. TANPA PIKIR PANJANG, AKU LANGSUNG SEARCHING, HEHE... SOK INGGRIS...

BENGKEL TERDEKAT, TAPI TIDAK KETEMU-KETEMU JUGA. HAMPIR AKU PUTUS ASA, NAMUN AKU TETAP BERUSAHA MENCARI BENGKEL TERDEKAT TERSEBUT. SETELAH AKU BERTANYA-TANYA KEPADA ORANG YANG BERADA DI DAERAH TERSEBUT, AKHIRNYA AKU PUN MENEMUKAN BENGKEL TERSEBUT. NAMUN, ALANGKAH APES AND SIALNYA NASIBKU, MONTIR YANG PUNYA BENGKEL TERSEBUT MASIH NGOROK ALIAS BOBO. BUSYETT DAH... KALAU BEGINI CARANYA, AKU BISA TELAT MASUK KE SEKOLAH, PIKIRKU.

       SETELAH KU TUNGGU SEKIAN LAMA / BEBERAPA MENIT, AKHIRNYA MONTIR TERSEBUT BANGUN DARI TIDURNYA. WOYY KERJA WOYY.. HAHA...

LALU, DAN DIBUKANYA BENGKEL TERSEBUT. TAPI SIALNYA, WAKTU SUDAH MENUNJUKKAN PUKUL 07.15. AKU HANYA BISA PASRAH, TERNYATA YANG AKU KHAWATIRKAN TADI, EHH... KEJADIAN JUGA.

OH YA... TAPI UNTUNGNYA, KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH CUMA PENJASKES (OLAH RAGA). KARENA JAM PELAJARAN  DI PAKAI KELAS 3 UNTUK LATIHAN UJIAN. JADI, WALAUPUN AKU TIDAK BISA IKUT PEMBELAJARAN OLAH RAGA DI SEKOLAH, TOH JUGA BISA OLAH RAGA SENDIRI DI RUMAH.

      DAN PADA AKHIRNYA MYMOTORBIKE SELESAI JUGA DIPERBAIKI PADA PUKUL 08.00. ADUHH... DENGAN WAJAH MURUNG DAN SEDIKIT KESAL, AKU PUN KEMBALI PULANG KE RUMAH DAN TIDAK JADI PERGI KE SEKOLAH. EHH... SESAMPAINYA DI RUMAH BAN MOTORKU KEMPESSS LAGI, EMANG BENER-BENER SIAL NASIBKU. *SBD


Pengalaman  Liburanku

Melalui cerpen ini saya ingin menceritakan  tentang pengalaman-pengalaman saya sewaktu liburan kenaikan kelas sekitar dua tahun yang lalu. Pada saat liburan yang lalu, saya tidak banyak melakukan hal-hal yang sangat special. Saya tidak pergi berlibur ke tempat-tempat tertentu yang menyenangkan. Saya sama sekali tidak pergi ke luar kota apalagi ke luar negeri. Bahkan mungkin sebagian orang akan menganggap bahwa liburan saya yang selama dua minggu itu saya lalui dengan hal-hal yang sangat membosankan. Karena pada empat hari pertama liburan, saya menghabiskan waktu di sebuah tempat bimbingan belajar di dekat daerah rumah saya dan pada sisa hari lainnya saya banyak menghabiskan waktu untuk mengikuti program-program les yang lain. Mungkin orang-orang yang telah membaca cerpen ini dan belum mengenal saya akn berpikiran bahwa saya adalah anak  yang selalu rajin belajar dengan wajah dan juga gaya berpakaian seperti seorang kutu buku atau biasa dibilang orang-orang sebagai “NERD”. Saya menyinggung permasalahan ini karena bagi anda yang berpikiran akan hal tersebut, anda sama sekali salah. Karena walaupun benar bahwa saya adalah seorang murid dari kelas IX 1. Tetapi saya merupakan salah satu murid laki-laki yang termalas dan tersantai dalam hal mengerjakan tugas-tugas ataupun belajar. Dan hal tersebut merupakan salah satu hal yang paling saya sayangkan dari diri saya.
Kembali lagi ke cerita tentang pengalaman saya selama liburan. Selain pergi untuk balajar ke berbagai tempat les, saya juga terkadang pergi bersama teman-teman saya. Baik teman dari SD, SMP, tempat les, ataupun teman-teman saya yang lain. Mungkin tidak banyak yang tahu mengenai ini. Karena hal ini baru diadakan tahun ini dan hanya dipublikasikan di acara-acara tertentu. Walaupun saya tidak menang pada saat itu, saya tetap senang karena saya banyak mendapat teman baru  dan juga merasa cukup bangga untuk menjadi salah satu wakil dari Jakarta timur. Dan acara ini juga di adakan pada awal liburan saya. Jadi kegiatan ini juga salah satu kegiatan saya pada saat liburan kenaikan kelas lalu. Saya sebenarnya tidak terlalu ingat hal apa saja yang sudah saya lakukan waktu itu. Satu hal yang dapat saya ingat dengan pasti adalah saya mendapatkan waktu tidur yang sangat lebih dari cukup dan saya juga dengan malu harus mengakui bahwa saya hanya membersihkan tubuh saya (mandi) satu hari dalam sekali. selama dua minggu liburan saya. Saya rasa sekian cerpen tentang liburan saya yang lalu. Walaupun liburan saya yang lalu tidak terlalu mengesankan, tetapi saya sangat menantikan liburan-liburan saya yang selanjutnya. Terima kasih telah bersedia membaca cerpen saya ini dan mudah-mudahan anda tidak merasa menyesal utelah membacanya. Sekali lagi terima kasih!!..



PENYESALAN DIRI
          Semua manusia pasti pernah merasakan hati yang sedang terluka, hati yang sedang terluka disebabkan tidak hanya karena cinta. Penyebab hati yang terluka biasanya datang dari masalah tentang kehidupan kita sendiri, mulai dari lingkungan keluarga, hingga perasaan cinta. Tetapi yang sering saya jumpai adalah tentang cinta. Karena seseorang  yang sedang jatuh cinta sulit untuk dilupakan, cinta bisa membuat kita  jadi buta hati tidak peduli rintangan akan dilewati dan juga bias membahayakan.
            Sebenarnya cinta itu indah, cinta itu suci, cinta itu anugrah, kalu kita memeng bisa merawat dan menjaganya dan tau apa arti cinta itu yang sesungguh nya. Kalau kita tidak bisa menjaga perasaan cinta akan sebaliknya, cinta membuat hati bisa terluka dan membuat seseorang bisa berbuat apa saja demi cinta, dan apa saja bisa di korbankan. Karena hati yang sedang terluka akan mempengaruhi kehidupan kita menjadi kacau.
      Dari pengalaman kehidupan saya hati yang terluka itu karena cinta dan perasaan yang selalu terpendam untuk mengatakan cinta kepada seseorang yang aku sukai. Pada waktu aku masih SMK aku menyukai pada seseorang tetapi diriku tukut untuk mengatakan kepadanya, karena aku tidak percaya diri untuk mencintai seseorang, aku mengenal seseorang itu sudah lama mulai kelas satu SMK sampai lulus bahkan sudah kerja pun aku masih jalan sama dia. Sampai selama itu aku tidak pernah mengatakan kalau aku suka sama dia padahal aku sangat-sangat mencintai dan menyayanginya.
            Dia yang aku sukai juga baik pada diriku, seolah-olah temanku mengatakan kalu aku kekasih nya padahal aku belum mngungkapkan perasaan itu. Apalagi di hadapan keluargaku sangat baik. Apa yang dia butuhkan aku selalu di sampingnya dan selalu mengusahakan nya, karena aku sangat mencintai nya dengan tulus. Karena dia gadis yang benar-benar aku harapkan dan aku sayangi. Dia juga perhatian sama diriku dan keluargaku.
            Karena ketakutanku untuk mengatakan cinta kepadanya membuat hatiku kecewa dan sangat menyesal karena ketidak kepercayaan diriku terhadap cinta. Padahal sebelum terlambat aku dan dia saling mencintai, sampai dia pernah mengatakan aku tidak normal, dan ke egoisanku terhadap dia. Sampai dia pernah berkata kepadaku,” kamu sebenarnya suka sama aku apa tidak? Dan aku menjawabnya: ya biasa saja gak ada apa-apa”. Setelah itu aku ditampar dia sambil menangis, dia mengatakan aku egois tidak mempunyai  perasaan. Dan aku sangat bingung sekali kayak orang bodoh setelah di tampar seorang gadis yang benar- benar aku sayangi dan aku cintai.

            Sampai beberapa minggu kehidupanku sangat kacau, dan hati terasa sakit sampai susah tidur, karena ke egoisanku terhadap  seorang gadis yang aku cintai. Kekecewaan ku mulai terasa setelah dia meninggalkan diriku, dan mau menikah sama orang lain.  Karena ulah kebodohanku sendiri tidak tau apa arti cinta yang sesungguhnya, dan apa makna kasih sayang. Kesempatan memang tidak ada yang kedua kalinya. Sehingga penyesalan yang aku dapatkan. Setelah itu aku baru mempelajari tentang cinta dan kasih sayang yang sebenarnya. Cinta itu itu memang indah kalau benar-benar tau maknanya. Hati tidak bisa di paksakan untuk melupakan dengan singkat kenangan masa lalu, kalaupun ingin melupakan harus dengan pelan-pelan saja. Yang penting kita harus bisa menerima kenyataan ini meskipun pahit dalam menghadapinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar