Gunung Kelud adalah satu dari 130 gunung berapi yang masih aktif di Indonesia. Banyaknya jumlah tersebut antara lain dikarenakan jalur cincin api pasifik yang melewati wilayah Indonesia.
Letusan Gunung Kelud yang terakhir terjadi tahun 1990. Saat itu asap dan lava menewaskan lebih dari 30 orang dan ratusan lainnya mengalami luka-luka. Tahun 1919, letusan hebat yang masih
terdengar dari kejauhan ratusan kilometer menewaskan 5160 orang.
Di tahun 2014, gunung berapi setinggi 1731 meter ini sudah bergolak sejak beberapa minggu lalu. Kamis (13/02/14), Gunung Kelud akhirnya meletus. Ketinggian semburan abu mencapai hingga 30 km ke udara, yang mengakibatkan jalanan tertutupi abu tebal, 2 hingga 3 cm.
Cincin api
Kelud adalah satu dari 130 gunung berapi yang masih aktif di Indonesia. Secara keseluruhan ada sekitar 400 gunung api di Indonesia. Penyebab banyaknya jumlah gunung berapi antara lain karena Indonesia dilintasi oleh jalur cincin api pasifik.
Kepulauan Indonesia terletak di antara kawasan dengan gelombang seismik paling aktif di dunia, cincin api pasifik, dan sabuk alpide. Cincin api pasifik adalah sabuk gempa bumi terbesar di dunia, karena melewati jalur dari Chile hingga Jepang dan Asia Tenggara.
Di jalur cincin api pasifik ada 40 persen gunung berapi yang masih aktif. Jalur ini berbentuk seperti tapal kuda mengelilingi cekungan samudera pasifik dengan panjang kurang lebih 40.000 km.
Bencana Tanah Longsor di Jombang, 6 Tewas
Selasa, 28 Januari 2014 | 11:34
Berita Terkait
• Jalur Malang-Kediri Masih Ditutup Akibat Longsor
• Dua Jenazah Korban Longsor di Jombang Ditemukan
• Belasan Orang Diduga Tertimbun Longsor di Tomohon, Sulut
• Evakuasi Korban Longsor Tasikmalaya Butuh Alat Pemecah Batu
• Waspadai Tanah Longsor
[JOMBANG] Sebanyak 14 orang tewas tertimbun dalam bencana tanah longsor di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Selasa (28/1). Dari jumlah tersebut, enam orang warga sudah ditemukan, sedangkan yang delapan korban lainnya masih dilakukan pencarian.
Bencana tanah longsor di Dusun Kopen berawal dari hujan disertai angin yang terus mengguguyur mulai Senin (27/1) malam pukul 18.00 WIB. Guyuran air hujan itu baru reda Selasa dini hari tadi sekitar pukul 02.30 WIB. Pada saat hujan reda itu tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan tiga unit rumah yang terletak di bawah lereng bukit itu lenyap disapu longsoran tanah berbatu.
Diperkirakan seluruh korban yang masih terlelap dalam nyenyak tidur, tidak sempat menyelamatkan diri. “Ada enam 6 korban tewas dalam bencana longsor di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang ini, semuanya sudah kita semayamkan di masjid desa setempat,” ujar Kapolres Jombang AKBP Tribisono Soemiharso yang dikonfirmasi melalui Kasubbag Humas Polres Jombang AKP Sugeng Widodo, Selasa tadi pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar