PEMELIHARAAN LARVA UDANG GALAH

1.1 Hasil

4.2.1 Persiapan Bak (Wadah Pemeliharaan Larva)
Wadah yang di gunakan untuk memelihara larva adalah bak beton bervolume 6 ton dengan ukuran 4x1x1,5 m3, bak beton yang bervolume 12,5 ton dengan ukuran 5x2x1.25 m3 dan bak beton
bervolume 18 ton dengan ukuran 4x3x1,5 m3. Wadah pemeliharaan larva yang digunakan di UPBL Probolinggo merupakan bak yang pada awalnya dipergunakan untuk pemeliharaan larva udang windu namun seiring dengan menurunnya permintaan pasar akan larva udang windu maka bak-bak tersebut dialih fungsikan sebagai tempat pemeliharaan udang galah.

4.2.2 Pengapuran
Pengapuran di bak pemeliharaan larva caranya untuk menghilangkan larva yang sudah mati atau menempel di bak untuk pencuci hama agar hilang dari kotoran – kotoran kecil.
Pengapuran mempunyai fungsi ganda yaitu untuk meningkatkan pH serta membunuh bakteri atau hama yang menempel di bak.
 
1.1.3 Pengisian Air
Pengisian air di bak pemeliharaan larva dilakukan setelah bak disuci hamakan, volume bak pemeliharaan ± 130 dengan perbandingan 80 ton air tawar dan 50 air laut, perbandingan 1:3.

1.1.3 Penebaran Benih ( Larva )
Pada penebaran larva yang digunakan diawal pemeliharaan adalah 100 ekor/ liter. Penebaran dilakukan pada waktu pagi ± pukul 09.00 WIB. Penebaran dilakukan pada pagi hari karena disesuaikan dengan pemanenan larva yaitu pada pagi hari.Larva hasil panen apabila jumlahnya memenuhi langsung dapat ditebar sehingga meminimalkan resiko larva stress karena banyak penanganan.

Table 2.2 contoh data penebaran larva pada :
Tanggal tebar Kode bak Jumlah larva Ket. Umur
29-3-2012 D6 300 Baik 3 hari
30-3-2012 D5 350 Baik 1 hari
31-3-2012 D1 400 Baik 1 hari
01-4-2012 D2 250 Baik 1 hari

 
1.1.3 Pengelolaan Pakan
Pakan merupakan faktor yang sangat penting dalam pemeliharaan karena dengan pengelolaan pakan yang tepat maka larva yang dipelihara kemungkinan besar akan tumbuh optimal. Hasil pengamatan dilapangan pakan yang diberikan selama masa pemeliharaan larva menggunakan dua jenis pakan yaitu pakan alami dan pakan buatan.
Pakan buatan yang digunakan di UPBL Probolinggo merupakan campuran tepung terigu, telur, susu, madu, vitamin (curcuma plus) dan air putih yang dikulkas dan setelah matang dihancurkan menggunakan saringan kemudian disimpan di kulkas .
Table 2.3 Jadwal pemberian pakan larva :
No Pakan Pukul Kode bak
1 Pakan buatan 07.30 WIB
2 Artemia 10.30 WIB
3 Pakan buatan 13.30 WIB
4 Pakan buatan 16.30 WIB
5 Artemia 19.30 WIB

1.1.3 Pengelolaan kualitas air
Pengelolaan kualitas air pada pemeliharaan larva dilakukan dengan pengecekan kualitas air setiap pada sore hari pergantian dan penyiponan di lakukan pada larva yang berumur lebih dari 7 hari, karena larva yg berumur dibawah tujuh hari masih lemah, setelah larva berumur lebih dari 7 hari apabila terlihat banyak sisa pakan/ larva yang mengendap maka dilakukan penyiponan yang dilakukan selama pemeliharaan disesuaikan dengan banyaknya sisa pakan yang mengendap di dasar dan ada tidaknya larva yang mengendap.

1.1.3 Pengendalian hama dan penyakit
Selama masa peliharaan larva udang galah yang dilakukan di UPBL Probolinggo tidak ditemukan penyakit yang menyerang larva.

1.1.3 Pemanenan
Pemanenan dilakukan setelah larva memasuki stadia post larva. Waktu pemanenan dilakukan berdasarkan pemesanan pembeli. Pemanenan dilakukan dengan cara mengurangi air pemeliharaan sampai ketinggian kurang lebih 5-10 cm menggunakan selang spiral berukuran 2 inchi dimana di bagian ujung diberi pemberat dan dilapisi waring yang berfungsi agar larva tidak tersedot keluar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar