TATA CARA BUDIDAYA JAMUR TIRAM YANG BENAR

Dalam budidaya jamur tiram akan ditemukan beberapa bagian penting yang akan dilalui, yaitu mulai dari persiapan budidaya, peralatan yang digunakan dalam membudidayakan jamur tiram, proses dan teknik budidaya, serta sampai pada proses pemanenan.

Untuk mengetahui step-step budidaya jamur tiram tersebut, maka berikut akan disajikan secara lengkap kepada Anda, dan akan dimulai dari proses persiapan budidaya jamur tiram.





ALAT DAN BAHAN

Untuk membudidayakan jamur tiram, diperlukan alat dan bahan sebagai berikut :

•    Kompor minyak tanah
•    Drum berdiameter 80 cm, tinggi 96 cm
•    Rak, dengan luas 3m²
•    pH meter
•    Thermometer
•    Sprayer / penyemprot, dengan pipa paralon 2 inci sebanyak 300 buah
•    Cincin
•    Lampu spirtus, dengan volume 30 liter
•    Baskom plastic
•    Sekpo
•    Serbuk kayu albasia sebanyak 10,5 kg
•    Dedak halus sebanyak 21 kg
•    Tepung jagung sebanyak 0,6 kg
•    TSP murni 1 kg
•    Kapur 3 buah
•    Bibit jamur F3 sebanyak 3 buah
•    Alcohol 95% sebanyak 1 liter
•    Kantung plastic transparan (20x35x0,5)  cm sebanyak 300 buah
•    Kertas roti 10 x 10 sebanyak 300 buah
•    Karet gelang tahan panas 600 buah
•    Air sumur 30 liter

PEMBUATAN JAMUR TIRAM

Adapun proses pembuatan jamur tiram adalah sebagai berikut

1. Serbuk gergaji dipilih dan dibersihkan. Bagian yang besar dan tajam dibuang karena dapat merusak plastic substrat.
2. Bahan yang sudah ada dicampur sesuai komposisi takaran dalam jolang / baskom plastic. Aduk sampai merata, jangan sampai ada gumpalan-gumpalan. Adapun bahan yang dicampurkan untuk menghasilkan 100 log adalah sebagai berikut :
•    Serbuk gergaji atau ampas tebu halus 10,5 kg
•    Tepung jagung 0,6 kg
•    Dedak halus 21 kg
•    TSP 1 kg
•    Kapur 3 buah
•    Beri air secukupnya, dengan kandungan air 60% dan pHmedia diukur.
3. Campuran bahan dimasukan ke dalam plastic transparan dengan ukuran 20 x 35 cm dan tebal 0,5. Media harus dipadatkan agar terbentuk log yang baik. Media yang bagus adalah kepadatannya merata. Jangan lupa, ujung plastic bagian bawah ditusuk jari telunjuk supaya masak. Hal ini dilakukan agar bahan yang dimasukkan dan dipadatkan bisa duduk posisinya (tidak miring). Pengisian dilakukan tidak terlalu penuh, tapi disisakan 15 cm untuk memudahkan dalam mengikat.
4. Tiap log ditimbang beratnya, yaitu sebanyak 1,2 kg.
5. Sisa ujung plastic ke dalam cincin dilipat keluar, lalu diikat mulut plastic tersebut dengan karet tahan panas.
6. Tutup mulut log tersebut dengan kapaskemudian tutup lagi dengan kertas, lalu diikat lagi dengan karet.
7. Dilakukan pengukusan terhadap log media selama 12 jam.
8. Lamanya pengukusan dihitung setelah air di dalam drum mendidih.
9. Setelah selesai pengukusan, media di angkat dari drum. Lalu, biarkan selama 8 jam atau sampai dingin pada ruangan yang tertutup. Untuk selanjutnya, dilakukan penanaman bibit.
10. Setelah media dingin, baru dilakukan penanaman bibit, caranya:
Penanaman bibit dilakuan di ruangan tertutup
Semprot isi ruangan dengan alcohol 95%
Gunakan sarung sarung tangan dan semprot dengan alcohol 95%
Untuk memudahkan penanaman bibit, media yang akan diinokulasi disimpan di depan dekat tangan kiri. Bibit yang akan ditanamkan disimpan di depan dekat tangan kanan. Antara media yang akan ditanami dan bibit, disimpan lampu spirtus.
Buka karet, kertas penutup, serta kapas penutup media.
Masukkan 3 sendok makan bibit untuk satu log media.
Setiap gerakan sendok yang dipakai, dipanaskan dengan api dari lampu spirtus.
Media yang sudah ditanami bibit tersebut ditutup kembali dengan kapas.
Penanaman bibit dikerjakan dengan cepat, tetapi harus teliti.
11. Media yang sudah ditanami bibit disimpan di atas rak.
12. Biarkan sampai seluruh media diisi miselium jamur.
13. Miselium tumbuh memenuhi log media. Setelah seluruh log media ditumbuhi miselium, tutup kapas dan cincin pada bagian atas log tersebut dibuka.
14. Kelembapan lingkungan dipertahankan dengan menyemprot menggunakan sprayer.
15. Tubuh buah yang sudah cukup mekar dapat dipanen.

PENYIMPANAN LOG

Jika kita akan menyimpan log di dalam bangunan, masa tanam jamur tiram tidak tidak diatur oleh kondisi iklim dan dapat dilakukan setiap saat. Log yang sudah ditanami bibit harus disimpan di tempat yang menunjang pertumbuhan miselium dan tubuh buah.
Bangunan untuk menyimpan log dapat dibuat permanen untuk budidaya jamur tiram skala besar atau di dalam bangunan semi permanen.

Tempat pemeliharaan jamur dibuat dengan ukuran 10 x 12 m² yang di dalamnya terdapat 8 buah petak pemeliharaan berukuran 5,7 x 2,15 m². jarak antara petak 40-60 cm. di dalam setiap petakan dibuat rak-rak yang tersusun ke atas untuk menyimpan 1.300-1.400 log. Rangka bangunan dapat dibuat dari besi, kayu atau bambu. Log disimpan di atas rak dengan posisi tegak atau miring. Jarak penyimpanan diatur sedemikian rupa sehingga tubuh buah yang tumbuh dari log tidak tumpang tindih dengan tubuh buah yang lain.

Panen Jamur Tiram
Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat yang optimal, pemanenan ini biasanya dilakukan 5 hari setelah tumbuh calon jamur. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk mempertahankan kesegarannya dan mempermudah pemasaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar