1.
Pengertian Ilmu geologi
Geologi
adalah pengtahuan bumi yang menyelidiki lapisan2x batuan yang ada dalam kerak
bumi.
2.
Paleo
Antropologi
Paleontropologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul dan perkembangan manusia
dengan fosil manusia purba sebagai objek penelitiannya
dan merupakan salah satu dari cabang ilmu Biologi.
3.
Paleontologi
Paleontologi atau palaeontologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan prasejarah. Paleontologi mencakup studi fosil
untuk menentukan evolusi suatu organisme dan interaksinya
dengan organisme lain dan lingkungannya (paleoekologi).
4.
Arkeologi
Arkeologi adalah ilmu yang
mempelajari kebudayaan (manusia) masa lalu melalui kajian sistematis atas data
bendawi yang ditinggalkan. Kajian sistematis meliputi penemuan, dokumentasi,
analisis, dan interpretasi data berupa artefak (budaya bendawi, seperti kapak batu
dan bangunan candi) dan ekofak (benda lingkungan, seperti batuan, rupa muka
bumi, dan fosil) maupun fitur (artefaktual yang tidak dapat dilepaskan dari
tempatnya (situs arkeologi).
5.
Biologi
Biologi adalah ilmu alam yang
mempelajari kehidupan dan organisme hidup, termasuk struktur, fungsi,
pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya.
Memahami sejarah perkembangan, ruang lingkup, dan jenis ilmu
ekonomi
A. Sejarah
perkembangan ilmu ekonomi
Ilmu
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi
adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian
menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Aristoteles adalah yang pertama kali
memikirkan tentang transaksi ekonomi dan membedakan di antaranya antara yang
bersifat "natural" atau "unnatural". Transaksi natural
terkait dengan pemuasan kebutuhan dan pengumpulan kekayaan yang terbatasi jumlahnya
oleh tujuan yang dikehendakinya. Transaksi un-natural bertujuan pada
pengumpulan kekayaan yang secara potensial tak terbatas. Dia menjelaskan bahwa
kekayaan unnatural tak berbatas karena dia menjadi akhir dari dirinya sendiri
ketimbang sebagai sarana menuju akhir yang lain yaitu pemenuhan kebutuhan.
Contoh dati transaksi ini disebutkan adalah perdagangan moneter dan retail yang
dia ejek sebagai "unnatural" dan bahkan tidak bermoral. Pandangannya
ini kelak akan banya
Chanakya
(c. 350-275 BC) adalah tokoh berikutnya. Dia sering mendapat julukan sebagai
Indian Machiavelli. Dia adalah professor ilmu
politik pada Takshashila University dari India kuno dan kemudian menjadi Prime
Minister dari kerajaan Mauryan yang dipimpin oleh Chandragupta Maurya. Dia
menulis karya yang berjudul Arthashastra (Ilmu mendapatkan materi) yang dapat
dianggap sebagai pendahulu dari Machiavelli's The Prince. Banyak masalah yang
dibahas dalam karya itu masih relevan sampai sekarang, termasuk diskusi tentang
bagaiamana konsep manajemen yang efisien dan solid, dan juga masalah etika di
bidang ekonomi. Chanakya juga berfokus pada isu kesejahteraan seperti
redistribusi kekayaan pada kaum papa dan etika kolektif yang dapat mengikat kebersamaan
masyarakat.k dipuji oleh para penulis Kristen di Abad Pertengahan.
Tokoh
pemikir Islam juga memberikan sumbangsih pada pemahaman di bidang ekonomi. ibn
Khaldun dari Tunis (1332–1406) menulis masalah teori ekonomi dan politik dalam
karyanya Prolegomena, menunjukkan bagaimana kepadatan populasi adalah terkait
dengan pembagian tenaga kerja yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang
sebaliknya mengakibatkan pada penambahan populasi dalam sebuah lingkaran. Dia
juga memperkenalkan konsep yang biasa disebut dengan Khaldun-Laffer Curve
(keterkaitan antara tingkat pajak dan pendapatan pajak dalam kurva berbentuk
huruf U).
Niccolò
Machiavelli dalam karyanya The Prince adalah penulis pertama yang menyusun
teori kebijakan ekonomi dalam bentuk nasihat. Dia melakukannya dengan
menyatakan bahwa para bangsawan dan republik harus membatasi pengeluarannya,
dan mencegah penjarahan oleh kaum yang punya maupun oleh kaum kebanyakan.
B. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
1. Ekomi Mikro
Ekonomi Mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari bagian-bagian kecil (aspek individual) dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisis dalam teori ekonomi mikro antara lain meliputi perilaku pembeli (konsumen) dan produsen secara individua dalam pasar. Sikap dan perilaku konsumen tercermin dalam menggunakan pendapatan yang diperolehnya, sedangkan sikap dan perilaku produsen tercermin dalam menawarkan barangnya. Jadi inti dalam ekonomi mikro adalah masalah penentuan harga, sehingga ekonomi mikro sering dinamakan dengan teori harga (price theory).
Tujuan dan sasaran analisis ekonomi mikro lebih dititikberatkan kepada bagaimana membuat pilihan untuk;
1) mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber, dan
2) mencapai kepuasan yang maksimum.
Ekonomi Mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari bagian-bagian kecil (aspek individual) dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisis dalam teori ekonomi mikro antara lain meliputi perilaku pembeli (konsumen) dan produsen secara individua dalam pasar. Sikap dan perilaku konsumen tercermin dalam menggunakan pendapatan yang diperolehnya, sedangkan sikap dan perilaku produsen tercermin dalam menawarkan barangnya. Jadi inti dalam ekonomi mikro adalah masalah penentuan harga, sehingga ekonomi mikro sering dinamakan dengan teori harga (price theory).
Tujuan dan sasaran analisis ekonomi mikro lebih dititikberatkan kepada bagaimana membuat pilihan untuk;
1) mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber, dan
2) mencapai kepuasan yang maksimum.
2. Ekonomi Makro
Ekonomi Makro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan (agregate) berkaitan dengan penggunaan faktor produksi yang tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan. Apabila yang dibicarakan masalah produsen, maka yang dianalisis produsen secara keseluruhan, demikian halnya jika konsumen maka yang diananlisis adalah seluruh konsumen dalam mengalokasikan pendapatannya untuk membeli barang/jasa yang dihasilkan oleh perekonomian. Demikian juga dengan variabel permintaan, penawaran, perusahaan, harga dan sebaginya. Intinya ekonomi makro menganalisis penentuan tingkat kegiatan ekonomi yang diukur dari pendapatan, sehingga ekonomi makro sering dinamakan sebagai teori pendapatan (income theory).
Tujuan dan sasaran analisis ekonomi makro antara lain membahas masalah
1) sisi permintaan agregate dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi, dan
2) pentingnya kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan ekonomi yang diinginkan.
Ekonomi Makro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan (agregate) berkaitan dengan penggunaan faktor produksi yang tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan. Apabila yang dibicarakan masalah produsen, maka yang dianalisis produsen secara keseluruhan, demikian halnya jika konsumen maka yang diananlisis adalah seluruh konsumen dalam mengalokasikan pendapatannya untuk membeli barang/jasa yang dihasilkan oleh perekonomian. Demikian juga dengan variabel permintaan, penawaran, perusahaan, harga dan sebaginya. Intinya ekonomi makro menganalisis penentuan tingkat kegiatan ekonomi yang diukur dari pendapatan, sehingga ekonomi makro sering dinamakan sebagai teori pendapatan (income theory).
Tujuan dan sasaran analisis ekonomi makro antara lain membahas masalah
1) sisi permintaan agregate dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi, dan
2) pentingnya kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan ekonomi yang diinginkan.
C. Jenis Ilmu Ekonomi
1. Ilmu Ekonomi
Teori atau Analisis Ekonomi
Ekonomi teori merupakan kumpulan teori-teori di bidang ekonomi, yang berusaha
menjelaskan,
mencari
pengertian, hubungan sebaba akibat, dan cara kerja sistem ekonomi. Ekonomi
teori merupakan kerangka konsep, yang berangkat dari gejala-gejala konkrit yang
terjadi di tengah kehidupan masyarakat. Gejala-gejala ini kemudian dianalisis
dengan menggunakan metode-metode tertentu, sehingga dapat dilacak adanya
pola-pola tertentu yang menjembatani peristiwa-peristiwa ekonomi.
Ilmu ekonomi
teori dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro.
2. Ilmu Ekonomi
Deskriptif
Ekonomi deskriptif merupakan gambaran keadaan ekonomi dengan mengumpulkan
semua kenyataan penting yang berhubungan dengan persoalan ekonomi atau topik
tertentu. Gambara nkeadaan ekonomi tersebut biasanya dalam bentuk angka-angka,
yaitu dengan mencatat peristiwa-peristiwa ekonomi. Misalnya, tabel perkembangan
sektor industri tertentu atau keadaan ekonomi suatu daerah tertentu yang
dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
3. Ilmu Ekonomi
Terapan
Ekonomi terapan merupakan erapan dari teori ekonomi. Artinya, bahwa
kerangka-kerangka pengertian dari analisis ekonomi teori digunakan untuk
membuat atau merumuskan kebijakan-kebijakan, pedoman-pedoman yang tepat untuk
mengatasi masalah ekonomi tertentu.
Analisis kelangkaan sumber daya dan strategi untuk mengatasi
kelangkaan
A. Analisis kelangkaan sumber daya
Kelangkaan berkaitan dengan
kebutuhan. Kebutuhan merupakan segala sesuatu yang diperlukan dan harus
dipenuhi oleh manusia agar hidup layak.
Faktor-Faktor
yang Memengaruhi Kebutuhan Manusia
Kebutuhan
manusia berbeda-beda karena dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini.
a. Keadaan Alam (Tempat)
a. Keadaan Alam (Tempat)
Orang yang
tinggal di daerah kutub, membutuhkan pakaian yang tebal untuk menahan hawa
dingin. Lain halnya dengan kita yang tinggal di daerah tropis, cukup memakai
pakaian yang tipis.
b . Agama dan
Kepercayaan
Misalnya,
penganut agama Islam dilarang makan babi, sedangkan penganut agama Hindu
dilarang makan sapi
c . Adat
Istiadat
tradisi yang
berbeda akan menimbulkan kebutuhan yang berbeda pula.
d . Tingkat
Peradaban
Makin tinggi peradaban suatu masyarakat makin banyak kebutuhan dan makin tinggi pula kualitas atau mutu barang yang dibutuhkan. Manusia menuntut kualitas tinggi dari barang-barang atau jasa yang dibutuhkan. Dengan demikian membuktikan bahwa perkembangan peradaban akan menyebabkan kebutuhan akan berkembang dan beragam.
Makin tinggi peradaban suatu masyarakat makin banyak kebutuhan dan makin tinggi pula kualitas atau mutu barang yang dibutuhkan. Manusia menuntut kualitas tinggi dari barang-barang atau jasa yang dibutuhkan. Dengan demikian membuktikan bahwa perkembangan peradaban akan menyebabkan kebutuhan akan berkembang dan beragam.
B. Strategi untuk mengatasi kelangkaan sumber daya
Adapun usaha – usaha dalam mengatasi
kelangkaan sumber daya dikelompokkan menjadi 2 cara, yaitu menyusun skala prioritas
kebutuhan dan berlaku arif dan bijaksana dalam memanfaatkan sumber daya
a.
Menyusun Skala
Prioritas Kebutuhan
Skala prioritas kebutuhan adalah suatu daftar
tentang berbagai macam kebutuhan hidup yang disusun berdasarkan kepentingannya,
dari yang paling penting dan mendesak, dapat ditunda pemenuhannya hingga tidak
perlu dipenuhi. Dalam menyusun skala prioritas kebutuhan terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan di antaranya 2 point berikut
1. Urutan pemuasan
kebutuhan harus didasarkan pada tingkat kepentingan dan mendesak tidaknya
kebutuhan tersebut . Langkah ini perlu dilakukan agar kita dapat menentukan
kebutuhan apa saja yang perlu segera dipenuhi dan mana yang masih bisa ditunda
pemenuhannya.
2. Disesuaikan dengan
penghasilan. Karena semua kebutuhan tetap tidak akan terpenuhi apabila total
uang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan lebih besar daripada penghasilan.
b.
Berlaku Arif
dan Bijaksana dalam Memanfaatkan Sumber Daya
c.
Berlaku arif dan bijaksana dalam memanfaatkan
sumber daya bisa diterapkan dengan melakukan usaha – usaha berikut.
1. Memanfaatkan sumber daya alam secara efisien dan
efektif serta menggali yang belum
terangkat.. Kegiatan ini perlu dilakukan agar sumber daya yang ada tidak cepat
rusak atau puna dan yang baru dapat dimanfaatkan secara optimal. Contohnya :
memperbaiki barang yang rusak.
2. Menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan ketrampilan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Melalui kegiatan ini diarapkan terbentuk tenaga – tenaga terampil dan
ahli di bidang sehingga dapat memaksimalkan kegunaan sumber daya. Misalnya,
menyelenggarakan kursus menjahit dan pelatihan montir.
3. Mengelola dan
mendayagunakan sumber modal secara tepat guna. Pengelolaan sumber daya modal
secara tepat guna akan membuat seseorang mampu mengatur penghasilannya dengan
benar. Bagi pengusaha, ia bisa mengefisienkan biaya operasional sehingga
keuntungan yang diperoleh pun maksimal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar