Malam
nan suci dan sepi,
menarikku
untuk keluar dari rumah.
Kupandangi
Langit malam...
Ternyata
bertaburkan Bintang yang tak terhitung jumlahnya.
Andaikan
ku seorang Bidadari,
Kan
kubawa diriku dan sahabatku untuk menari diatas sana.
Kuraih
sebuah Bintang terindah,
dan
kupersembahkan untuk sahabatku yang selalu menemaniku.
Pengorbanan
Mengucur
deras keringat
Membasahi
tubuh yang terikat
Membawa
angan jauh entah kemana
Bagaikan
pungguk merindukan bulan
Jiwa
ini terpuruk dalam kesedihan
Pagi
yang menjadi malam
Bulan
yang menjadi tahun
Sekian
lama telah menanti
Dirinya
tak jua lepas
Andai
aku sang Ksatria
Aku
pasti menyelamatkanya
Namun
semua hanya mimpi
Dirinyalah
yang harus berusaha
Untuk
membawa pergi dari kegelapan abadi
Pahlawanku
Pahlawanku...
Bagaimana
Ku bisa
Membalas
Jasa-jasamu
Yang
telah kau berikan untuk bumi pertiwi
Haruskah
aku turun ke medan perang
Haruskah
aku mandi berlumuran darah
Haruskah
aku tersusuk pisau belati penjajah
Aku
tak tahu cara untuk membalas Jasa-jasamu
Engkau
relakan nyawamu
Demi
suatu kemerdekaan yang mungkinTak bisa kau raih
dengantanganmusendiriPahlawankuengkaulahbunga
bangsa
(Puisi
Karya Rezha Hidayat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar