KUMPULAN CONTOH PUISI

Air tercurah deras dari langit
Gemuruh awan, bercahaya kilat
Ranting palem terhempas angin barat
Sampahpun ikut terhanyut


Muara sungai tertutup sampah
Rawa hilang teronggok sampah
Seluruh tempat penuh sampah
Menyengatkan bau dan sumpah serapah

Air deras tak tertahankan
Daratan telah penuh hutan beton
Tak ada lagi akar yang menahan
Air memenuhi darat dengan perlahan

Rumah telah penuh dengan air
Rumah tenggelam oleh banjir
Adakah ingatan untuk sadar
Sampah sumber banjir

Tsunami
Seketika ombak menjadi murka,
sesaat gempa yang dahsyat.

Air laut menjadi raksasa hitam
menakutkan masuk ke daratan
menyapu setiap yang di lewati
orang berteriak sambil berlari

begitulah, tsunami datang
menghadang semua yang menghalang.
Andaikan hutan bakau kita masih ada
mungkin lajunya bisa di tahan.
hingga sapuannya menjadi lemah.





SAWAH 

Sawah tersusun di lereng gunung,
Berpagar dengan bukit barisan,
Sayup-sayup ujung ke ujung,
Padi mudanya hijau berdandan

Di danau perawan duduk menyulam,
Matanya memendang padi huma,
Sekali-sekali ia bermalam,
Dipetik dari hati mudanya,

Kalau turun pipit berkawan,
Merayap hingga di mayang padi,
Terdengar teriak suara perawan,
Menyuruh pipit menjauhkan diri,

Kalau pipit sudah terbang,
Melayang hingga pulang ke rimba,
Perawan bernyanyi menembang tembang,
Menyesal pipit tak tahu iba,

"Mengapa engkau ayuhai pipit,
Tak tahu arti iba kasihan,
Badanku payah menanggung sakit,
Mencucur keringat sepanjang zaman,
Padi kupupuk sejak semula,
Engkau tahu memakan saja,

  
bANJIR
Puisi Fitriana Monica Sari

Hujan deras telah mengguyur
Deras air hujan telah mengalir
Mengalir ke sepanjang pemukiman
Meluap ke sepanjang jalan

Sungai yang dahulu bersih
Kini hanya dihiasi tumpukkan sampah
Akibat ulah manusia tak mau menanggung
Kini sungai tak dapat lagi terbendung

Deras air sungai tak lagi terbendung
Meluap air ke sepanjang pemukiman
Menggenangi setiap gedung
Menggenangi setiap pemukiman

Air keruh yang menggenang
Tak lagi dapat disesali
emua tak dapat terulang
Ketika banjir belum menghampiri

Banjir datangkan penyakit
Banjir menggenangi setiap tempat
Banjir akibat ulah manusia
Dan akhirnya mengancam manusia

Karya  : rizalvm.co.cc
Gemuruh terdengar suara di mana - mana …
Erang kesakitan, jerit tangis yang ada …
Menangis pilu kehilangan keluarga …
Sedih melihat roboh rumahnya …
Perasaan takut belum hilang …


Datanglah berita tsunami di terima …
Anak - anak menjerit …
Menangis memanggil bapak ibunya …


Dengan tergopoh - gopoh orang tua menggendong …
Menggandeng anaknya …itulah kenyataannya.....


Yang lanjut usia tertatih - tatih jalannya …
Orang - orang berlarian tak tahu tujuannya …
Gugup, gelisah, takut yang ada di jiwanya …
Ya Allah …lindungilah umat dunia …
Ampunilah dosa - dosanya
Allah …Engkaulah tempat aku meminta …
Rasa takut, rasa gelisah ,rasa duka …
Hilanglah dari jiwanya …
Tegarkan semangat hidupnya …
Kuatkan imannya…tabahkan hatinya …
Allah, Engkaulah tempat aku berlindung atas semuanya …
SAWAH
Puisi karya: A. Hasjmy
Sawah tersusun di lereng gunung,
Berpagar dengan bukit barisan,
Sayup-sayup ujung ke ujung,
Padi mudanya hijau berdandan.
Di danau perawan duduk menyulam,
Matanya memandang padi hama,
Sekali-kali ia bernalam,
Dipetik dari hati mudanya.
Kalau turun pipit berkawan,
Merayap hinggap dimayang padi,
Terdengar teriak suara perawan,
Menyuruh pipit menjauhkan diri.
Kalau pipit sudah terbang,
Melayang hilang pulang ke rimba,
Perawan bernyanyi menembang-tembang,
Menjadi pipit ta’ tahu iba:
,,Mengapa engkau ayuhai pipit,
Tak tahu diartiniba kasihan
Badanku payah menanggung sakit,
Mencucur keringat sepanjang zaman,
Padi kupupuk sejak semula,

Engkau Tahu memakan saja??”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar