Langkah-langkah untuk menyampaikan hasil wawancara, antara lain :
1. Menyimak wawancara dengan seksama dari awal hingga akhir
2. Mencatat orang yang melakukan wawancara baik pewawancara maupun narasumber
3. Mencatat isi pokok pembicaraan
a. Siapa yang mewawancarai
b. Siapa yang diwawancarai,dan
c. Apa isi pembicaraannya
4. Membuat rangkuman isi pokok wawancara
5. Menyampaikan isi wawancara berdasarkan rangkuman
Cara Menjelaskan Tanggapan Narasumber dalam Suatu Wawancara
Kegiatan berwawancara adalah kegiatan menggali berbagai informasi. Misalnya, kita dapat mengetahui informasi program pemerintah melalui wawancara seorang reporter televise dengan penjabat Negara. Kegiatan memahami wawancara merupakan hal yang diperlukan agar kita bisa mengetahui perkembangan informasi.
Setelah anda mempelajari cara merangkum isi wawancara sebelumnya, sekarang anda akan belajar menjelaskan isi wawancara dengan bahasa anda sendiri.
Sebelum menjelaskan hasil wawancara, buatlah rangkuman agar tidak terlalu panjang dan poin-poinnya jelas. Jelaskan dengan siapa anda berwawancara, apa topik pembicaraannya, dan bagaimana hasilnya.
Untuk menjelaskannya, perhatikan hal-hal berikut!
1. Bacalah hasil wawancara (rangkumannya) dengan jelas.
2. Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Jangan terlalu terburu-buru dalam menjelaskan agar poin-poin penting tidak terlewati.
4. Jangan menambahkan pernyataan anda terhadap tanggapan narasumber tentang topik yang dibicarakan.
5. Bersikaplah objektif saat menjelaskan hal-hal yang diperttanyakan kembali.
6. Penjelasan yang diberikan harus runtut agar pemikiran juga menjadi runtut.
7. Bila dalam rangkuman tidak terdapat contoh, maka pada penjelasan secara lisan sajikanlah contoh atau data sederhana (sesuai dengan penjelasan dari narasumber).
8. Gunakanlah kalimat “Berdasarkan pendapat Bapak…” atau “Menurut pemikiran beliau/Ibu…”
2.2 Menjelaskan hasil wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap topik tertentu
• Wawancara: tanya jawab dng seseorang (pejabat dsb) yg diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dl surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pd layar televisi
• Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara.
Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai
• Sukses tidaknya wawancara selain ditentukan oleh sikap wartawan juga ditentukan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan.
• Sikap yang baik biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlangsung akrab alias komunikatif.
Wawancara yang komunikatif dan hidup ikut ditentukan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan baik oleh nara sumber maupun wartawan
Kalimat langsung & tak langsung
• Kalimat langsung: kalimat yang digunakan dlm komunikasi/ tuturan langsung.
• Kalimat langsung ditandai dengan tanda petik.
• Biasanya kalimat langsung berupa kalimat tanya atau kalimat seru/ perintah.
• Dalam wacana, kalimat langsung acapkali digunakan bersanding dengan kalimat taklangsung.
(1) "Di mana rumahmu?”
(2) Ghozi menayakan alamat rumah kepada Faiza.
Perhatikan dua contoh kalimat di atas. Kalimat (1) merupakan kalimat langsung, sedangkan kalimat (2) merupakan kalimat taklangsung
Kalimat langsung & tak langsung
• Kalimat langsung memiliki kelebihan, yakni lebih sederhana dan singkat.
• Namun, kalimat langsung harus didukung oleh konteks pembicaraan. Jika kalimat (1) di atas disampaikan tanpa didukung konteksnya, kita akan kebingungan untuk menentkan maksud kalimat tersebut.
Kalimat taklangsung memang tidak sesederhana kalimat langsung. Namun, kalimat taklangsung masih dapat dipahami maksudnya meskipun tidak didukung oleh konteks pembicaraan
Kalimat tanggapan/ komentar
• Komentar (tanggapan): ulasan mengenai suatu berita/ informasi dengan tujuan menyampaikan atau menjelaskan pendapat.
Hal yang harus diperhatikan dalam penyampaian komentar:
a. Menggunakan pilihan kata dan intonasi yang santun
b. Fokus komentar tidak meyimpang dari permasalahan yang dibahas
c. Tidak bertujuan merendahkan atau melecehkan seseorang
Tips Membaca Berita Yang Baik
Membaca Berita dengan Baik dan benar tentu bukan merupakan hal yyang mudah. Seorang pembaca berita haruslah mengetahui Bagaimana Tips Cara Membaca Berita Yang Baik dan benar.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membaca berita :
Intonasi
Dalam membaca berita usahakan intonasi harus setabil naik turunnya diaturnya nada suara disesuaikan dengan berita yang dibacanya supaya pendengar tidak bosan
Arikulasi/Pengucapan
Dalam Artikulasi/pengucapan harus jelas huruf dan kalimatnya. Artikulasi harus berpedoman pada EYD(ejaan yang disempurnakan)
Volume
Dalam membaca berita volume suara harus jelas dan mantap, dalam membaca berita volume suara harus menyesuaikan dengan tempat, karena setiap tempat yang digunakan untuk membaca berita memberikan kesan yang berbeda-beda, jika berada didalam ruang yang terbuka usahakan untuk membaca berita dengan suara keras, sebaliknya jika berada dalam ruangan kecil dan tertutup kita tidak perlu membaca berita dengan suara teriak-teriak, selain itu kita juga harus bisa menyesuaikan dengan pengeras suara yang digunakan (jika mengunakan pengeras suara)
Tekanan-kata-kata
Tekanan suara harus jelas dan mantap, bila mengunakan kata-kata bahasa indonesia jangan mengunakan penekanan kata-kata untuk bahasa asing.
Kecepatan
Untuk membaca berita yang baik faktor yang tak kalah pentingnya adalah kecepatan kita dalam membaca berita, kita harus bisa mengatur kecepatannya, membaca tidak perlu terlalu cepat, atau terlalu lambat seperti orang mengeja.
MEMBACA BERITA
Membaca berita merupakan kegiatan pembacaan berita dengan pelafalan yang tepat. Ketepatan dapat didapatkan dari konsentrasi dan dari pengetahuan seputar membaca berita. Nah disini, akan kita ulas sedikit bagaiman cara membaca berita yang baik dan benar.
1. Membaca Berita dengan Intonasi yang Tepat serta Lafal yang Jelas
Ketepatan lafal, intonasi, dan kejelasan ucapan merupakan sebuah keharusan bagi pembaca berita. Enak atau tidaknya kita mendengarkan berita tergantung dari hal- hal tersebut.
Pembaca berita yang baik adalah pembaca yang fasih, andal, dan cermat terhadap setiap kata, frase, klausa, atau kalimat yang dibaca.
Pemenggalan kalimat yang tepat juga perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan salah penafsiran.
2.Tatapan Mata dan sikap membaca berita yang baik
Sikap membaca berita yang baik antara lain :
1.Memfokuskan pandangan ke depan. Jika ada audience, usahakan jangan monoton. Bila di depan kamera, tujukan pandangan tepat pada kamera.
2.Jika penyampaian berita dengan posisi duduk, hendaknya duduk tegak dengan pandangan lurus ke depan. Jika dengan posisi berdiri hendaknya juga tegak.
3.Membaca hendaknya dengan santai. Tentunya dengan ucapan serta intonasi yang tepat.
3.Membaca berita dengan teknik tutup daun telinga
Teknik ini ikemukakan oleh seorang tokoh bahasa, yaitu W.S Rendra. Saat kita membaca sebuah berita, tekan kedua daun telinga ke depan menutup lubang pendengaran. Teknik ini berguna untuk mendengarkan apakah lafal, intonasi dan ucapan kita sudah tepat atau belum.
MEMBACAKAN BERITA DENGAN INTONASI, LAFAL, DAN SIKAP MEMBACA YANG BAIK
Apa itu berita?
Berita adalah laporan tentang suatu kejadian yang baru atau keterangan yang terbaru tentang suatu peristiwa; suatu fakta yang menarik perhatian atau gagasan yang perlu disampaikan kepada khalayak melalui media massa umum.
Syarat-syarat berita
Berita harus memenuhi syarat :
a. Harus benar, apa yang diberitakan itu sesuai fakta dengan bukti-bukti yang konkrit.
b. Sederhana, berita yang ditulis harus sederhana baik dalam isi maupun bahasanya sehingga dapat dimengerti oleh berbagai lapisan masyarakat.
c. Singkat, berita yang baik adalah tidak bertele-tele, langsung pada pokok permasalahan, singkat jelas dan padat sehingga tidak menimbulkan kebosanan pada pembaca.
d. Jelas, apa yang diberitakan itu tidak semu, jelas dan bisa dipertanggung jawabkan.
e. Hidup, apa yang diberitakan harus mendorong minat pembaca untuk terus membaca dan mengikuti perkembangan berikutnya. Pembaca ikut merasakan.
Bahasa berita
Bahasa berita adalah bahasa yang disyaratkan sederhana tidak bercampur baur dengan kata-kata asing dan kata-kata yang kurang atau tidak dipahami pembaca. Selain itu dalam bahasa berita hindari pemakaian kalimat terbalik dan kata-kata penat.
Berita aktual (hard news)
Berita aktual adalah uraian peristiwa, pendapat, atau realitas yang harus disajikan kepada khalayak secepatnya karena memiliki nilai berita yang tinggi. Berita aktual ini sering dijadikan berita utama media cetak atau dijadikan menu utama pada pemberitaan televisi, bahkan secara khusus berita ini dijadikan menu pada “sekilas info “(RCTI) atau “Aktualita” (AN-teve), “Fokus Utama” (Indosiar) atau nama lainnya yang memiliki maksud sama.
PANDUAN MEMBACA BERITA – oleh Fifi Aleyda Yahya – Presenter Metro TV
Ò Persiapan Sebelum Membaca Berita
Ò Pahami berita yang akan dibacakan.
Ò Bila perlu, perbaiki naskah berita dengan sepengetahuan produser program.
Ò Koordinasi dengan produser program terkait rundown berita dan wawancara bila ada.
Ò Siapkan waktu cukup untuk rias wajah dan menata rambut.
Ò Selalu siap bila terjadi hambatan teknis di saat sedang membawakan program.
Ò Tetap tenang dan relaks tapi berpikir cepat dan ambil keputusan untuk langkah berikutnya
Ò Minta maaf jika terjadi kesalahan
Ò Siap berbagai versi kalimat yang akan disampaikan jika terjadi kesalahan
Ò Contoh: “Pemirsa/ kami mohon maaf/ gambar yang baru saja kami tayangkan bukan tentang penggusuran di Jakarta tapi tentang tanggapan wakil presiden Yusuf Kalla tentang melonjaknya harga minyak goreng// Kita beralih ke informasi berikutnya///”
Ò Bagaimana Membaca Berita dengan Baik
Ò Baca berita seperti bercerita kepada orang lain.
Ò Tatap kamera seakan menatap lawan bicara.
Ò Ekspresi presenter harus sesuai dengan berita yang dibacakan.
Pembaca berita yang baik adalah pembaca yang fasih, andal, dan cermat terhadap setiap kata, frase, klausa, kalimat yang dibaca.
Ketepatan intonasi, lafal, ucapan yang jelas sangat mempengaruhi pembaca berita saat membacakan berita.
Kesalahan pemenggalan kata dapat mempengaruhi makna kalimat.
Contoh:
a. Menurut kabar burung / nenek sakit keras.
b. Menurut kabar / burung nenek sakit keras.
Membantu sekali :-) Terima kasih
BalasHapus