DISIPLIN WAKTU, KERJA, BELAJAR, SISWA DI SEKOLAH

DISIPLIN BELAJAR

Belajar adalah suatu panggilan hidup karena tanpa belajar akan mengakibatkan menurunya kualitas diri seseorang. Penjelasannya, melalui belajarlah seseorang akan menjadi sadar akan dirinya dan lebih baik dalam menjalani kehidupannya yang penuh warna-warni. Hanya saja untuk belajar secara
konsisten tidaklah segampang yang dikira karena membutuhkan kesadaran diri, dimana kesadaran diri tersebut dapat termanifestasi dalam disiplin belajar. Definisi disiplin belajar sangat banyak dari ahli-ahli pembelajaran, namun dalam tulisan ini akan menggunakan pengertian disiplin belajar menurut penulis sendiri. Tepatnya, disiplin belajar adalah kesadaran diri untuk mengendalikan atau mengontrol dirinya untuk sungguh-sungguh belajar.
Berpijak pada definisi tersebut, diketahui bahwa disiplin belajar sebenarnya suatu bentuk kesadaran diri untuk mengendalikan dirinya. Dalam hal ini, disiplin belajar berfungsi sebagai pengendali diri yang berada pada diri orang tersebut sehingga belajar akan penuh kesadaran, tanpa paksaan dan penuh sukacita/bersyukur. Spesifikya yaitu orang yang berdisiplin belajar akan belajar tanpa paksaan dan sadar untuk belajar dan belajar. Memang untuk mengaplikasikan pengertian disiplin belajar ini tidaklah mudah tetapi tidak berarti tidak mungkin berhasil. Karena untuk mampu disiplin dalam belajar memerlukan suatu perenungan untuk terus bertanya pada diri mengapa saya harus belajar hingga orang tersebut memperoleh suatu alasan yang mendalam dan memuat spiritualitas, emosi dan kognitif mengapa harus belajar.
Lanjut bahwa bermodalkan kesadaran diri untuk mau berdisiplin belajar akan membawa manfaat, diantaranya adalah bagaimana menggunakan belajar sebagai alat dan bukan tujuan sejatinya. Menimbang bahwa tujuan sejatinya dari belajar adalah menjadi dirimu seutuhnya (be your self) yang dicirikan salah satunya dengan berinsiatif dalam belajar dan mau mengupdate kemampuan diri demi kemajuan diri yang akan terpantulkan pada lingkungan dimana anda bereksistensi. Spesifiknya yaitu akan memantulkan atau terkristalkan pada orang lain sehingga orang lain pun menjadi berdisiplin belajar demi kemajuan diri atau proses menjadi manusia yang sadar diri, tahu diri dan kenal diri. Dengan demikian, tujuan dari disiplin belajar adalah mampu mencapai prestasi belajar sejati. Maksud dari prestasi belajar sejati adalah menjadi dirinya, sekali lagi menjadi diri sejatinya.

DISIPLIN KERJA

§ Disiplin berasal dari akar kata “disciple“ yang berarti belajar.
Disiplin merupakan arahan untuk melatih dan membentuk seseorang melakukan sesuatu menjadi lebih baik.
§ Disiplin adalah suatu proses yang dapat menumbuhkan perasaan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan tujuan organisasi secara obyektif, melalui kepatuhannya menjalankan peraturan organisasi.

Sanksi indisipliner dilakukan untuk mengarahkan dan memperbaiki perilaku pegawai dan bukan untuk menyakiti. Tindakan disipliner hanya dilakukan pada pegawai yang tidak dapat mendisiplinkan diri, menentang/tidak dapat mematuhi praturan/prosedur organisasi. Melemahnya disiplin kerja akan mempengaruhi moral pegawai maupun pelayanan pasen secara langsung, oleh karena itu tindakan koreksi dan pencegahan terhadap melemahnya peraturan harus segera diatasi oleh semua komponen yang terlibat dalam organisasi.
Disiplin cenderung diartikan sebagai hukuman dalam arti sempit, namun
sebenarnya disiplin memiliki arti yang lebih luas dari hukuman. Menurut Moekijat
(2005) “Disiplin adalah kesanggupan menguasai diri yang diatur”. Disiplin berasal dari bahasa latin, yaitu diciplina yang berarti latihan atau pendidikan, kesopanan dan
kerohanian serta pengembangan tabiat. Disiplin menitik beratkan pada bantuan
kepada pegawai untuk mengembangkan sikap yang baik terhadap pekerjaan. Disiplin
pegawai yang baik akan mempercepat tercapainya tujuan organisasi, sedangkan
disiplin yang rendah akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan
organisasi.
Menurut Singodimedjo (2002) “Disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan
seseorang untuk memahami dan mentaati norma-norma peraturan yang berlaku
disekitanya”. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, Nitisemito (2001) menyatakan
bahwa “disiplin kerja merupakan suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai
dengan peraturan dari organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis”.
Menurut Siswanto (2006) “Disiplin kerja sebagai suatu sikap menghormati,
menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik
yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan
tidak mengelak menerima sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas dan
wewenang yang diberikan kepadanya”.
Disiplin kerja dibutuhkan untuk menjaga agar prestasi kerja pegawai
meningkat.

DISIPLIN WAKTU

 Tentu saja, kegiatan yang  kita lakukan tidak tearah sehingga bisa menjadi kacau semuanya. Untuk itu perlu kedisplinan dari diri sendiri untuk mengatur waktu. Memang sebagian besar dari kita mempunyai aturan waktu atau jadwal waktu kegiatan apa saja yang dilakukan untuk hari ini, besok, dan masa depan. Namun tak sedikit pun yang tidak melakukan rutinitas sesuai dengan jadwal  dengan kata lain orang tersebut tidak menaati peraturan baik yang sudah dibuat sendiri ataupun peraturan yang sudah ditetapkan oleh suatu lembaga bahkan ada pula orang yang  tidak mempunyai jadwal kegiatan sehingga orang tersebut tidak tahu harus melakukan apa saja untuk hari ini, besok dan masa depan.
Sungguh tidak baik apabila dari diri kita sendiri tidak mempunyai kesadaran akan pentingnya sedetik waktu. Karena menurut saya, waktu adalah uang. Waktu tidak dapat ditukar,diputar kembali, waktu hanya bisa terus melaju kedepan. Betapa menyesalnya nanti kita dimasa depan apabila tidak menggunakan waktu sebaik-baiknya di masa sekarang, karena taukah kalian, bahwa masa sekarang dapat menggambarkan seseorang dimasa depan.
Mungkin banyak diantara kita yang terkadang suka mencuri-curi waktu 5 menit lagi untuk bermain, tapi tahukan kalian bahwa 5 menit saja bisa berakibat fatal. Kalau kita sudah terbiasa untuk menunda suatu kegiatan maka kebiasaan buruk untuk menunda sesuatu akan lebih sering terjadi karena adanya faktor kenyamanan dalam menunda sesuatu,sehingga waktu terbuang percuma. Padahal kalau kita tidak menundanya kita dapat merasakan maanfaat dari menghargai waktu.
Sebagai contoh, kita bisa merasa tenang karena kita mengerjakan sesuatu seperti tugas kuliah tepat pada waktunya, tanpa takut dikejar deadline ataupun mendapatkan hukuman karena telat mengumpulkan. Selain manfaat yang didapat dengan kita mengumpulkan tugas lebih awal kita bisa mendapatkan nilai yang lebih baik dan yang paling penting adalah sikap untuk belajar memupuk kedisiplinan diri sendiri terhadap waktu.
Contoh lain pun yang bisa kita ambil yaitu pada saat jam masuk kuliah tepat sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Mungkin sebagian besar dari kalian sering menggap remeh peristiwa kecil ini. Banyak sekali alasan yang dijadikan oleh mahasiswa sebagai penyebab keterlambatan masuk kelas salah satunya adalah bangun kesiangan. Apakah pantas kita disebut mahasiswa? Tidak, bangun kesiangan adalah alasan yang banyak sekali dipakai mulai dari anak SD hingga Mahasiswa. Menurut saya, mahasiswa sesungguhnya adalah seseorang yang sudah benar dewasa, tau baik atau buruknya sesuatu, dan tidak akan bersikap seperti anak kecil yang baru belajar. Seseorang mahasiswa akan berpikir 2 kali untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan logika, bisa mengatur (manage) waktu sesuai dengan jadwal.
Padahal kerugian yang kita dapatkan akibat telat masuk kelas banyak sekali, antara lain kita ketinggalan materi yang sudah disampaikan oleh para pengajar (dosen), ketika kita telat dan masih diperbolehkan untuk masuk kedalam kelas tahukah kalian, bahwa sesungguhnya kita telah mengganggu suasana yang ada didalam kelas, yang tadinya kelas hening, serius dalam belajar, dengan adanya ketelatan seseorang suasana berubah menjadi gaduh. Para pengajar pun terkadang mau tidak mau menasehati bahkan marah terhadap mahasiswa karena kesal, sudah berulang kali dinasehati tapi tidak mau berubah.

Apalagi jika orang tua sampai tahu anaknya telat masuk kelas dan tidak mengikuti pelajaran, betapa sedihnya mereka. Padahal mereka sudah berkerja keras supaya dapat membiayai uang kuliah anaknya. Jangan kecewakan mereka dengan sikap kita yang tidak bertanggung jawab terhadap sesuatu yang kita pilih.

Selain itu dengan kita membiasakan diri disiplin terhadap waktu, tentunya kita tidak menjadi orang yang merugi baik didunia maupun diakhirat. karena biasanya orang yang mempunyai kesadaran akan hal waktu akan lebih banyak mengingat Tuhannya.

         Tentunya, kita semua ingin merasakan kesuksesan dimasa yang akan datang bukan? Sukses baik dalam kehidupan duniawi maupun akhirat. Oleh karena itu, mulailah sedini mungkin membiasakan diri disiplin terhadap waktu , kalau kita lupa kita dapat menulis (list to do)kegiatanya yang akan dilakukan dicatatan kecil yang mudah dibawa kemana-mana. Sehingga, kita bisa menghargai waktu dan tidak akan membiarkan sedetik waktu itu pun hilang. Semoga kita semua bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi, karena tidak ada kata terlambat untuk belajar. Untuk itu, supaya tidak menyesal dikemudian hari , selalu berpikir positif terhadap apa yang kita jalani dan tinggalkan sifat buruk seperti rasa malas di dalam diri kita,karena rasa malas akan menjadi bomerang bagi diri kita sendiri. Buatlah orang tua bangga dengan prestasi yang kita miliki.

DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH

Dalam kehidupan sering kita dengar orang mengatakan bahwa si X adalah orang yang memiliki disiplin yang tinggi, sedangkan si Y orang yang kurang disiplin. Sebutan orang yang memiliki disiplin tinggi biasanya tertuju kepada orang yang selalu hadir tepat waktu, taat terhadap aturan, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku, dan sejenisnya. Sebaliknya, sebutan orang yang kurang disiplin biasanya ditujukan kepada orang yang kurang atau tidak dapat mentaati peraturan dan ketentuan berlaku, baik yang bersumber dari masyarakat (konvensi-informal), pemerintah atau peraturan yang ditetapkan oleh suatu lembaga tertentu (organisasional-formal).
Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya itu biasa disebut disiplin siswa. Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilakusesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Menurut Wikipedia (1993) bahwa disiplin sekolah “refers to students complying with a code of behavior often known as the school rules”. Yang dimaksud dengan aturan sekolah (school rule) tersebut, sepertiaturan tentang standar berpakaian (standards of clothing), ketepatan waktu, perilaku sosial dan etika belajar/kerja. Pengertian disiplin sekolah kadangkala diterapkan pula untuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski kadangkala menjadi kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam bentuk kesalahan perlakuan fisik (physical maltreatment) dan kesalahan perlakuan psikologis (psychological maltreatment), sebagaimana diungkapkan oleh Irwin A. Hyman dan Pamela A. Snockdalam bukunya “Dangerous School” (1999).
Berkenaan dengan tujuan disiplin sekolah, Maman Rachman (1999) mengemukakan bahwa tujuan disiplin sekolah adalah : (1)memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang, (2) mendorong siswa melakukan yang baik dan benar, (3) membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah, dan (4) siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaanyang baik dan bermanfaat baginya serta lingkungannya.Sementara itu, dengan mengutip pemikiran Moles,Joan Gaustad(1992) mengemukakan: “School discipline has two main goals: (1) ensure the safety of staff and students, and (2) create an environment conducive to learning”. Sedangkan Wendy Schwartz (2001) menyebutkan bahwa “the goals of discipline, once the need for it is determined, should be to help students accept personal responsibility for their actions, understand why a behavior change is necessary, and commit themselves to change”. Hal senada dikemukakan oleh Wikipedia (1993) bahwa tujuan disiplin sekolah adalah untuk menciptakan keamanan dan lingkungan belajar yang nyamanterutama di kelas. Di dalam kelas, jika seorang guru tidak mampumenerapkan disiplin dengan baik maka siswa mungkin menjadi kurang termotivasi dan memperoleh penekanan tertentu, dan suasana belajar menjadi kurang kondusif untuk mencapai prestasi belajar siswa.
Keith Devis mengatakan, “Discipline is management action to enforce organization standarts” danoleh karena itu perlu dikembangkan disiplin preventif dan korektif. Disiplin preventif, yakni upaya menggerakkan siswa mengikutidan mematuhi peraturan yang berlaku. Dengan hal itu pula, siswa berdisiplin dan dapat memelihara dirinya terhadap peraturan yang ada. Disiplin korektif, yakni upaya mengarahkan siswa untuk tetap mematuhi peraturan. Bagi yang melanggar diberi sanksi untuk memberi pelajaran dan memperbaiki dirinya sehingga memelihara dan mengikuti aturan yang ada.

4 komentar:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus
  2. terimakasih banyak atas ilmu nya.
    artikel yang sangat bermanfaat.
    semoga bisa sukses selalu :)

    BalasHapus
  3. terima kasih artikelnya sangat membantu, kebetulan kami juga bergerak di bidang pengembangan aplikasi khususnya untuk absensi sekolah berbasis sms gateway terhubung langsung dengan HP orang tua, cocok juga untuk absensi pegawai kantor, untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi website kami www.schoolmantic.com

    BalasHapus